Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah kondisi gangguan pernapasan yang ditandai dengan pembatasan aliran udara yang tidak sepenuhnya dapat dibalikkan. PPOK meliputi sekelompok penyakit paru progresif, termasuk emfisema dan bronkitis kronis, yang menghambat aliran udara dan membuat pernapasan menjadi sulit.
Bahkan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyebab kematian ketiga terbesar di dunia, yang menyebabkan 3,23 juta kematian di tahun 2019.
Penyebab utama PPOK adalah paparan jangka panjang terhadap gas-gas yang mengiritasi atau partikel-partikel, terutama dari asap rokok. Faktor risiko lainnya termasuk paparan terhadap polusi udara dalam ruangan maupun luar ruangan, debu dan bahan kimia di lingkungan kerja, serta predisposisi genetik.
Penyebab Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK):
1. Merokok
Merokok tembakau adalah penyebab utama PPOK, dengan sekitar 90% kasus PPOK disebabkan oleh penggunaan tembakau. Zat-zat berbahaya dalam asap rokok merusak saluran udara dan kantong udara di paru-paru, menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara.
2. Faktor Lingkungan
Paparan berkepanjangan terhadap polusi udara, seperti asap kendaraan, emisi industri, asap bahan bakar biomassa, dan polutan dalam ruangan seperti asap masak dan asap rokok pasif, dapat berkontribusi pada perkembangan PPOK.
3. Faktor Genetik
Kekurangan alfa-1 antitripsin, kondisi genetik yang memengaruhi produksi protein yang diperlukan untuk melindungi paru-paru, dapat meningkatkan risiko terjadinya PPOK, terutama pada individu yang merokok.
Gejala Paling Umum Dari PPOK
- Batuk kronis yang terus menerus
- Produksi dahak berlebih
- Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas
- Wheezing (bunyi serak saat bernapas)
- Kelelahan yang berlebihan
- Pembengkakan kaki, kaki, atau perut
Pengobatan PPOK yang Tepat
Meskipun PPOK tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan memperlambat kemajuan penyakit. Beberapa pilihan pengobatan termasuk:
1. Obat-obatan
Inhaler bronkodilator dan kortikosteroid digunakan untuk membuka saluran udara dan mengurangi peradangan.
2. Terapi Oksigen
Pemberian oksigen tambahan dapat membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mengurangi sesak napas.
3. Program Rehabilitasi Paru
Program latihan fisik dan pendidikan kesehatan dapat membantu meningkatkan kondisi fisik dan kualitas hidup penderita PPOK.
4. Perubahan Gaya Hidup
Berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari paparan polutan udara dapat membantu mengelola PPOK dengan lebih efektif.
PPOK adalah kondisi paru-paru kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab, gejala, dan pengobatan PPOK, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan manajemen yang lebih efektif untuk mengurangi dampak buruk kondisi ini pada kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Jika Anda mengalami gejala PPOK atau memiliki riwayat merokok yang panjang, segera konsultasikan dengan dokter di Rumah Sakit Columbia Asia untuk evaluasi dan mendapat perawatan lebih lanjut.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai PPOK, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.
Referensi: