Kesehatan jiwa seringkali dianggap sebagai topik yang kurang penting dibandingkan dengan kesehatan fisik. Padahal keduanya saling terkait dan sama-sama krusial untuk kesejahteraan seseorang. Sayangnya, banyak penyakit jiwa yang sering terabaikan, baik karena kurangnya pemahaman maupun stigma yang masih kuat di masyarakat.
Jumlah pengidap masalah kesehatan jiwa di Indonesia meningkat secara signifikan pada setiap tahunnya. Bahkan di tahun 2024, penderita kesehatan mental di Indonesia mencapai 3,24 juta orang, dimana penderita penyakit ini dimasuki oleh berbagai kalangan usia (tidak hanya remaja).
Penyakit jiwa adalah istilah umum untuk sekelompok penyakit yang mungkin mencakup gejala-gejala yang dapat mempengaruhi pemikiran, persepsi, suasana hati, atau perilaku seseorang. Penyakit jiwa dapat membuat seseorang kesulitan untuk mengatasi pekerjaan, hubungan, dan tuntutan lainnya.
Hubungan antara stres dan penyakit jiwa adalah kompleks, tetapi diketahui bahwa stres dapat memperburuk episode penyakit jiwa. Kebanyakan orang dapat mengelola penyakit jiwa mereka dengan obat-obatan, konseling, atau keduanya.
Selain itu, mengetahui penyebab, tanda-tanda, hingga cara penanganan dari penyakit kejiwaan juga bersifat penting, dengan guna menghindari bertambah buruknya kondisi penyakit tersebut.
Depresi
Gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, hilangnya minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta perubahan dalam pola tidur dan nafsu makan. Kondisi ini dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun jika tidak ditangani.
Tanda dan Gejala:
- Perasaan sedih yang berkepanjangan
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari
- Kelelahan atau kehilangan energi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Perubahan dalam pola tidur (insomnia atau tidur berlebihan)
- Perubahan nafsu makan (penurunan atau peningkatan berat badan)
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
Pentingnya Penanganan:
Depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan dan bahkan mengancam nyawa. Penanganan yang tepat, seperti terapi psikologis dan obat-obatan, dapat membantu penderita mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Gangguan Kecemasan
Kondisi yang ditandai dengan perasaan cemas yang berlebihan dan terus-menerus. Rasa cemas ini tidak sebanding dengan situasi yang dihadapi dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tanda dan Gejala:
- Rasa khawatir yang berlebihan
- Kesulitan mengendalikan rasa cemas
- Kelelahan
- Kesulitan tidur
- Ketegangan otot
- Mudah terkejut atau merasa gelisah
Pentingnya Penanganan:
Gangguan kecemasan yang tidak ditangani dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik, seperti penyakit jantung, serta mempengaruhi hubungan sosial dan kinerja di tempat kerja. Terapi kognitif-behavioral dan obat-obatan seringkali efektif dalam mengelola gangguan kecemasan.
Bipolar Disorder
Gangguan jiwa yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara mania (perasaan sangat gembira atau iritasi) dan depresi. Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan lebih lama.
Tanda dan Gejala:
- Episode Mania: energi berlebihan, penurunan kebutuhan tidur, perilaku impulsif, dan pemikiran yang cepat
- Episode Depresi: perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat dalam aktivitas, kelelahan, dan pikiran untuk bunuh diri
Pentingnya Penanganan:
Tanpa penanganan yang tepat, bipolar disorder dapat menyebabkan gangguan signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengobatan, terapi psikologis, dan dukungan dari keluarga dan teman sangat penting untuk membantu penderita mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang produktif.
Skizofrenia
Gangguan jiwa yang serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderita skizofrenia mungkin mengalami halusinasi, delusi, dan pemikiran yang kacau.
Tanda dan Gejala:
- Halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada)
- Delusi (percaya pada hal-hal yang tidak nyata)
- Pemikiran kacau
- Kesulitan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
- Menarik diri dari hubungan sosial
Pentingnya Penanganan:
Skizofrenia memerlukan penanganan jangka panjang yang mencakup obat antipsikotik dan terapi psikososial. Dukungan dari keluarga dan komunitas juga sangat penting untuk membantu penderita skizofrenia menjalani kehidupan yang lebih baik.
Gangguan Makan
Kondisi yang ditandai dengan perilaku makan yang tidak normal dan berpotensi membahayakan kesehatan fisik dan mental. Contoh gangguan makan termasuk anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge-eating disorder.
Tanda dan Gejala:
- Anoreksia nervosa: Penurunan berat badan yang signifikan, ketakutan akan penambahan berat badan, dan citra tubuh yang terdistorsi
- Bulimia nervosa: Episode makan berlebihan diikuti dengan perilaku kompensasi seperti muntah atau olahraga berlebihan
- Binge-eating disorder: Episode makan berlebihan tanpa perilaku kompensasi
Pentingnya Penanganan:
Gangguan makan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk malnutrisi dan masalah kesehatan mental lainnya. Terapi gizi, terapi psikologis, dan pengawasan medis sangat penting dalam penanganan gangguan makan.
Mengenali dan memahami penyakit jiwa yang sering terabaikan adalah langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan mental kita dan orang-orang di sekitar kita. Dengan menghilangkan stigma dan memberikan dukungan yang diperlukan, kita dapat membantu penderita penyakit jiwa untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengenali adanya tanda-tanda, bahkan mengalami penyakit kejiwaan, penting untuk melibatkan tenaga profesional seperti dokter di Rumah Sakit Columbia Asia.
Ingatlah bahwa kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan keduanya harus dijaga dengan baik.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penyakit kejiwaan, Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Columbia Asia yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang, dan Medan.
Referensi: